Dalam mempelajari Bahasa, tentu kita harus bisa paham tentang seluk beluk dari bahasa itu sendiri. Ada berbagai macam hal yang harus bisa kita pelajari mengenai suatu bahasa. Biasanya, paham atau ilmu yang mencakup masalah bahasa itu akan saling memiliki keterkaitan. Artinya, apabila ada pembelajaran mengenai bahasa yang sedikit saja terlewat, hal itu tentu akan berdampak pada kurang pahamnya kita akan bahasa yang akan kita pelajari tersebut.
Pada kesempatan-kesempatan sebelumnya, kita telah membahas banyak hal tentang bahasa Jepang. Adapun pembelajaran yang sudah kita pelajari itu mencakup Cara Cepat Belajar Bahasa Jepang, Contoh Percakapan Bahasa Jepang, Kosakata Bahasa Jepang, Cara Penulisan Bahasa Jepang, dan lain sebagainya.
Namun, ada satu hal yang terlewat dan sebisa mungkin harus bisa kita bahas pada kesempatan kali ini.
Apa itu?
Tata Bahasa Jepang
Yap, benar saja. Dalam mempelajari setiap bahasa, ada baiknya kita bisa paham tentang tata bahasa yang digunakan oleh suatu bahasa. Pada kenyataannya, setiap bahasa tentu memiliki tata bahasa yang mengatur dan menentukan apakah kata demi kata yang digunakan sudah merujuk pada susunan kalimat yang baik atau tidak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini kita akan membahas panjang lebar mengenai tata bahasa Jepang.
Secara definisi, tata bahasa merupakan ilmu yang mempelajari tentang kaidah-kaidah yang mengatur mengenai penggunaan suatu bahasa. Ilmu inilah yang masuk dalam bagian dari bidangilmu yang mempelajari suatu bahasa, yaitu linguistik.
Secara umum, ada berbagai macam gambaran mengenai tata bahasa itu sendiri, dimana antara lain adalah sebagai berikut :
- Pembentukan kata yang dilihat dari afikasi (pengimbuhan) dan juga reduplikasi (pengulangan).
- Sarana-sarana dari tingkatan leksikal ataupun pada tingkat gramatikal dapat digunakan untuk menyatakan suatu arti
- Satuan sintaksis yang bersifat senyawa, dan
- Jalinan tingkat gramatikal dan juga leksikal yang perlu untuk diperhatikan.
Mengacu pada definisi dan juga gambaran mengenai tata bahasa, tentu kita bisa menyimpulkan bahwa apabila kita hendak mempelajari bahasa Jepang, maka kita perlu untuk belajar tata bahasa Jepang.
Sebenarnya tidaklah sulit untuk belajar tata bahasa Jepang. Pada dasarnya, setiap bahasa sangat bisa untuk dipelajari oleh umat manusia. Hanya saja, apakah kita benar-benar mau mempelajari mulai dari tingkatan paling mudah hingga tingkatan paling sulit?
Apabila sudah siap dan bersedia untuk mempelajari tata bahasa Jepang, mari kita uraikan tentang tata bahasa Jepang yang bisa kita pelajari bersama.
1. Belajar Tata Bahasa Dasar Bahasa Jepang
Untuk mempelajari tata bahasa Jepang, tentu kita harus memulainya dari yang paling dasar dan sederhana. Untuk itu, mula-mula kita harus bisa belajar tentang partikel dari WA, DESU, DEWA ARIMASEN, dan lain sebagainya. Adapun dasar-dasar untuk menggunakan partikel tersebut adalah sebagai berikut :
- …. WA …… DESU.
…. は …… です
Pada partikel WA (dimana ditulis dengan menggunakan ha はdalam hiragana), merupakan kata bantu subjek. Sementara DESU です adalah bentuk positif yang bisa digunakan untuk membuat sebuah ucapan menjadi lebih formal dan sopan. (Pelafalan huruf U biasanya tidak perlu disuarakan)
Contoh kalimat :
Watashi wa gakusei desu. (Saya (adalah) siswa.)
Anata wa sensei desu. (Kamu (adalah) guru.)
- …. WA …. DEWA/JA ARIMASEN
…. は ….. では / じゃありません
Partikel DEWA ARIMASEN (bisa juga disebut DE ARIMASEN atau JA ARIMASEN) merupakan bentk negatif (untuk menyanggah) dari DESU, yang mana artinya adalah bukan.
Contoh kalimat :
Yoshida-san wa shachō dewa/ja arimasen. (Tuan Yoshida bukan direktur.)
Watashi wa Yamada dewa/ja arimasen. (Saya bukan Yamada.)
- …. WA …. DESHITA
…. は …. で し た
…. WA …. DEWA ARIMASEN DESHITA
….. は ….. で は あ り ま せ ん で し た
Parikel DESHITA merupakan bentuk lampau dari partikel DESU, yang mana memiliki arti ‘dahulunya adalah, mantan, bekas’. Sementara untuk partikel DEWAJA ARIMASEN DESHITA merupakan bentuk lampau dari DEWAJA ARIMASEN, yang berarti ‘dulunya bukan, bukan mantan’
Contoh kalimat :
Anohito wa isha deshita. (Dia mantan (dulunya) dokter.)
Kore wa gakkō dewa arimasen deshita. (Ini bukan bekas sekolah.)
2. Belajar Tata Bahasa Jepang Mencakup Bentu Kata Kerja Formal dalam Bahasa Jepang
Berbeda dengan apa yang kita pelajari di bahasa Inggris, pada pembelajaran mengenai tata bahasa Jepang ini, semua kata kerja memiliki bentuk formal (sopan) dan bentuk yang biasa. Untuk bentuk formal biasanya digunakan dalam proses perkenalan, percakapan dengan orang dari kelompok yang berbeda usia, berbicara dengan orang asing di tempat umum, berbicara di tempat siaran radio, dan juga di dalam tulisan-tulisan resmi. Sementara untuk bentuk biasa, terkadang hanya digunakan di dalam anggota keluarga, anak-anak, teman dekat dari usia yang seimbang, dan juga di artikel surat kabar.
Nah, dari pembahasan di atas, maka kali ini kita akan membahas mengenai tata bahasa jepang untuk kata kerja formal ya. Yuk kita lihat :
- Kata Kerja (Doushi)
Kata kerja atau doushi di dalam bahasa Jepang hanya mempunyai dua bentuk, yaitu masa lalu (lampau) dan juga bukan masa lalu (non-lampau). Biasanya, non-lampau ini menunjukkan suatu kejadian yang terjadi pada masa sekarang atau masa depan.
Contoh dari penerapan kata kerja ini adalah sebagai berikut :
学校 に 行きますか。
(Apakah kamu masih sekolah? / Apakah kamu pergi ke sekolah?)
いいえ、行きません。
(Tidak, saya sudah tidak sekolah)
Pada contoh di atas, いきます dapat menunjukkan suatu kebiasaan ketika pergi ke sekolah atau suatu kejadian pergi ke sekolah di masa depan. Nah, untuk arti yang tepat dari kalimat di atasitu tergantung dari bagaimana konteks kalimat yang tersedia.
- Kelas Kata Kerja
Di dalam bahasa Jepang, terdapat kiranya tiga kelas yang mana terbagimenjadi : kata kerja-う, kata kerja-る, dan kata kerja tidak teratur. Pada dasarnya, bahasa Jepang hanya memiliki dua jenis kata kerja yang tidak teratur yakni きます dan します. します dimana kedua kata tersebut dapat dikombinasikan dengan kata benda tertentu sehingga bisa menghasilkan kata kerja campuran yang tidak teratur. Nah, pembelajaran kelas kata kerja ini menjadi sangat berguna apabila kita belajar mengenai berbagai macam bentuk infleksi (perubahan nada suara)
Berikut adalah contoh bentuk kata keja yang dibagi dalam berbagai macam bentuk : (Source : http://belajarbahasajepang.org/)
3. Belajar Tata Bahasa Jepang Untuk Mengidentifikasi Seseorang atau Sesuatu dengan Menggunakan ~ は dan ~です
Dalam bahasa Jepang, penggunaan kalimat A は X です (A adalah X) dan B は X じゃありません / じゃないです (B bukanlah X) adalah memiliki tujuan untuk mengidentifikasi seseorang atau sesuatu hal. Bahasa Jepang ini menggunakan partikel selain kata benda, kata kerja, kata sifat, dan lain sebagainya. Partikel inilah yang secara umum terdiri dari satu karakter, dan ditempatkan setelah kata benda atau bisa juga pada akhir kalimat.
Partikel-partikel yang muncul setelah kata benda ini bertujuan untuk menetapkan fungsi gramatikal untuk kata benda yang diikuti. Partikel yang muncul pada akhir kalimat itulah yang menunjukkan fungsi kalimat sebelumnya atau sikap/emosi pembicara. Sementara untuk partikel は wa berfungsi untuk menunjukkan bahwa kata benda yang mendahuluinya adalah topik kalimat.
Untuk memberikan contoh penggunaan partikel wa dalam ksebuah kalimat, mari kita lihat bagaimana pola kalimat afirmatif dan juga penggunaan partikel wa は dalam bentuk kalimat negatif berikut ini :
-Pola Kalimat Afirmatif
K. Benda (subjek) + wa + K.Benda (penjelas) + desu
Contoh :
田中さん + は + 先生 + です
tanaka-san wa sensei desu.
Tanaka adalah seorang guru
-Pola Penggunaan Partikel Wa は dalam bentuk kalimat negatif
Subjek + wa + K.Benda (penjelas) + jyaarimasen / jyanai desu
Contoh :
私は一年生です。でも、田中さんは一年生じゃありません。
watashi wa ichinensei desu. demo, tanaka-san wa ichinensei jya arimasen.
Saya adalah siswa kelas satu. Tapi, tanaka-san bukan siswa kelas satu.
4. Belajar Tata Bahasa Jepang Untuk Partikel の (no) yang berfungsi menunjukkan Hubungan di antara 2 kata benda
Pada bahasa pembelajaran tata bahasa Jepang, partikel の (no) memungkinkan kata benda pertama untuk memodifikasi kata benda kedua di dalam suatu frase atau kalimat. Penggunaan partikel の (no) berfungsi untuk menunjukkan hubungan antara dua kata benda seperti kepemilikkan dan juga keanggotaan dari kelompok atau suatu lokasi. Adapun makna partikel akan menjadi sedikit berbeda tergantung pada konteks kalimat yang telah disusun.
Contoh susunan kalimat :
日本の本 (buku tentang Jepang; buku dari Jepang)
日本語の本 (buku yang ditulis dalam bahasa Jepang)
東京の岡田さん (Mr/Ms. Okada yang tinggal di Tokyo)
私の専攻 (jurusan saya)
歴史の専攻 (jurusan sejarah)
私の先生 ( guru saya)
5. Belajar Tata Bahasa Jepang Untuk Partikel を yang Berfungsi Menunjukkan Objek Langsung
Pada pembelajaran tata bahasa Jepang, partikel を memiliki fungsi sebagai penanda pada objek langsung. Objek langsung yang dimaksud disini adalah objek yang menerima tindakan dari kata kerja, seperti misalnya dalam kalimat Ibu Membeli Buku. Pada susunan tersebut, yang dimaksud sebagai objek secara langsung adalah kata ‘Buku’.
Apabila kita mengingat di pembelajaran bahasa Inggris, disitu dijabarkan bahwa objek langsung dipahami oleh adanya lokasi (umumnya muncul setelah kata kerja). Namun, dalam bahasa Jepang untuk objek langsung ini diikuti oleh partikel を.
Contoh susunan kalimat :
私 は 昼御飯 を 食べます。(Saya makan siang. / Saya akan makan siang.)
6. Belajar Tata Bahasa Jepang Untuk Partikel に
Pada pembelajara Tata bahas Jepang pada partikel にini memiliki gungsi yang berbeda-beda. Adapun fungsi-fungsinya akan kami jabarkan satu persatu sebagai berikut :
- Partikel にuntuk menyatakan waktu
Untuk fungsi yangsatu ini, partikel にyang mengikuti keterangan waktu menunjukkan titik pada waktu tertentu. Penggunaan partikel にsama artinya dengan ‘di’ atau ‘pada’ yang kita gunakan dalam bahasa Indonesia. Partikel ini bisa digunakan untuk mengutarakan jam, hari, bulan, atau juga tahun.
Contoh :
五時に (Pada Jam 5)
月曜日に (Pada hari Senin)
五月に (Pada Bulan Mei)
1986年に (Pada Tahun 1986)
- Partikel ni に dan e へ untuk Menentukan suatu Tujuan
Untuk fungsi partikel ni にini menunjukkan tujuan atu titik kedatangan. Sama halnya dengan bahasa Indonesia yang berarti ‘ke’, ‘untuk’, dan ‘menjadi’. Sementara itu, partikel e へmenunjukkan arah tujuan atau sesuatu yang bisa bergerak. Ketika digunakan sebagai partikel, pengucapan e へ sama persis seperti huruf e え. Namun ketika digunakan dalam konteks yang lain, partikel itu diucapkan seperti kata jerami pada bahasa Inggris.
Contoh susunan kalimat :
家 に/へ 帰ります。Saya akan pulang. / Saya pulang ke rumah.
スミス: 何処 に 行きますか。Kemana Anda akan pergi?
田中: 学校 へ 行きます。Saya pergi ke sekolah.
- Partikel に yang berfungsi sebagai (penerima, sasaran, tujuan, tujuan)
Partikel に ini dapat menunjukkan penerima atau target orang dari suatu tindakan yang dilakukan.
Contoh susunan kalimat :
私 は 友達 に 手紙 を 書きます. Saya menulis surat kepada teman.
先生 に ききます. Saya bertanya pada guru saya.
友達 に 合います. Saya bertemu teman-teman saya.
- Partikel に dapat berfungsi untuk menunjukkan tujuan dari pergi ke suatu tempat.
Fungsi pada partikel にini digunakan dengan kata kerja 行きます, 来ます, 帰ります dan 出かけます. Tujuan dari partikel tersebut mungkin berupa kata benda yang menunjukkan aktivitas seperti halnya 買い物 dan コンサート.
Contoh susunan kalimat :
ご飯 を 食べ に 出かけます. Aku akan keluar untuk makan.
アリソンさん は 買い物 に 出かけました. Alison pergi berbelanja.
上田さん に 会いに 来ました. Saya datang untuk bertemu Ms. Ueda.
7. Belajar Tata Bahasa Jepang untuk Partikel de で yang berfungsi menunjukkan tempat kejadian dan peristiwa
Pada pembelajara tata bahasa Jepang yang terakhir, partikel de で memiliki fungsi untuk menunjukkan tempat dimana suatu tindakan atau peristiwa (sedang/akan) terjadi. Apabila diterjemahkan di dalam bahasa Indonesia, maka partikel de で ini memiliki arti ‘dalam’, ‘di’, dan juga ‘pada’.
Contoh susunan kalimat :
図書館 で 映画 を 見ます。Saya menonton film di perpustakaan. / Aku akan menonton film di perpustakaan.
スミス: 何処 で 勉強 しますか。Di mana Anda (akan) belajar?
田中: 図書館 で します。Saya belajar (akan belajar) di perpustakaan.
Nah, kira-kira itulah yang bisa kami berikan secara detail mengenai bagaimana cara belajar tata bahasa Jepang dari yang paling dasar, hingga yang paling kompleks. Untuk memahami tata bahasa Jepang memang membutuhkan pemahaman yang ekstra mengingat bahasa Jepang merupakan bahasa yang cukup bervariatif. Apalagi sudah dijabarkan secara jelas dan detail di atas bahwa untuk memahami tata bahasa Jepang saja rangkaian materinya ada 7 point. Belum lagi isi dari ketujuh point yang telah dijabarkan tersebut.
Oleh karena itu, apabila kalian semua sudah memulai untuk belajar bahasa Jepang. Saya harap kalian tidak berhenti di tengah jalan mengingat untuk belajar bahasa Jepang, tahapan yang dilalui memang cukup rumit. Namun, apabila nantinya kalian sudah mengerti bagaimana penerapan dari pembelajaran bahasa Jepang ini, kami yakin kalian bisa memahami dan juga mengucapkan kalimat bahasa Jepang dengan baik dan benar.
Selamat belajar ya!
Leave A Comment
You must be logged in to post a comment.