Dalam hidup, kita sering mempertanyakan perihal apa-apa saja yang menjadi timbal balik atas apa yang kita lakukan. Pada kenyataannya, jika kita bisa memandang sesuatu hal dari sisi positifnya, maka kita bisa mendapatkan manfaat-manfaat atas apa yang telah kita lakukan tersebut, termasuk juga pada bahasa tentang manfaat belajar bahasa inggris ini. Untuk hal yang lebih
Bahasa merupakan salah satu alat untuk komunikasi antar manusia. Selain itu, bahasa juga menjadi salah satu identitas suatu bangsa tersendiri. Hal ini dibuktikan dengan beragamnya bahasa yang ada di seluruh belahan dunia. Bahkan di Indonesia sendiri sangat kaya akan bahasa terutama bahasa daerah. Salah satu bahasa yang sedang banyak dipelajari banyak kalangan adalah bahasa Mandarin.
Listening merupakan proses mendengarkan. Proses ini merupakan proses tahap pertama dalam urutan belajar bahasa, baik bahasa Inggris maupun bahasa lainnya. Mungkin squliners semua merasa sedikit mengalami kesulitan dalam belajar bahasa Inggris terutama dalam skill listening. Tidak seperti skill lainnya, skill yang satu ini lebih banyak dipengaruhi berbagai macam faktor sehingga kita dituntut untuk lebih konsentrasi
Masih banyak orang Indonesia yang mengatakan bahwa Bahasa Inggris itu sulit. Apakah Squliners berpikir hal yang sama? Tidak jarang jika Bahasa Inggris menjadi momok yang mengerikan bagi para siswa sekolah. Bahasa yang satu ini juga jadi tantangan besar bagi mereka yang akan wawancara kerja atau pun melamar beasiswa luar negeri. Sekarang tidak perlu khawatir lagi!
Jika selama ini squliners belajar bahasa Inggris hanya untuk mendapatkan nilai yang baik ketika di sekolah maupun di kampus, maka kamu semua wajib hukumnya untuk membaca artikel ini. Kali ini Squline.com ingin membahas mengenai keunikan yang terdapat di dalam Bahasa Inggris. Tentunya semua keunikan ini akan kamu dapat jika squliners semua belajar bahasa Inggris ini
Berbicara merupakan salah satu bentuk produksi yang dilakukan otak melalui mulut. Berbeda dengan mendengar dan membaca yang cenderung lebih pasif, maka berbicara menuntut adanya keaktifan sekaligus keberanian dalam mengungkapkan suatu hal. Terutama ketika “Squliners” semua mencoba berbicara menggunakan bahasa Inggris. tentu saja hal ini sangatlah bertentangan ketika squliners berbicara dengan bahasa ibu masing-masing. Terasa jauh
