Munculnya kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) menimbulkan reaksi dan tanggapan yang berbeda. Dibanding para ilmuwan lainnya yang mengkhawatirkan kecerdasan buatan, Mark Zuckerberg, pendiri Facebook, justru menyambut positif dengan membangun pusat riset atau laboratorium di Paris.

Tidak hanya Facebook yang mempunyai pandangan positif terhadap proyek ini, Google juga menyambut baik akan adanya kecerdasan buatan. Dalam Konferensi Exponential Finance, Ray Kurzweil, Director of Engineering Google, menyatakan bahwa kecerdasan buatan adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari. Mau tidak mau, manusia harus menerima akan adanya teknologi tersebut.

Google bahkan meyakini bahwa otak manusia dapat terhubung dengan perangkat komputer. “Pemikiran kita akan terbagi dua, secara biologi dan non-biologis. Secara bertahap kita akan meningkatkan kemampuan kita. Itulah sifat manusia, melampaui keterbatasannya,” ujar Kurzweil.

google-rankings

Kurzweil menilai bahwa pada tahun 2030, yaitu 15 tahun mendatang, akan ada banyak manusia yang terintegrasi dengan komputer, dimana separuh manusia dan separuh komputer, yang terhubung dengan internet agar dapat mengakses pusat data.

Sehingga memungkinkan manusia untuk berpikir lebih cepat dan mengakses banyak informasi. Dengan daya penyimpanan yang dapat diatur sendiri, seperti perangkat komputer.

Kurzweil yang juga merupakan salah seorang yang bertanggung jawab dalam membuat kecerdasan buatan, yang merupakan salah satu misi Google yang akan diwujudkan, juga mengakui bahwa teknologi tersebut juga dapat  menimbulkan bahaya bila disalahgunakan.

“Teknologi itu bagai pedang bermata dua, dan setiap teknologi memang menjanjikan dan menyimpan bahaya,” tutup Kurzweil.

 

Sumber: cnnindonesia.com