
Serial Mandarin dan Hong Kong Tahun 1990-an untuk Motivasi Belajarmu
Motivasi belajar bahasa Mandarin bisa datang dari mana saja. Bisa dari keinginan untuk melanjutkan pendidikan di negeri tirai bambu karena pujaan hati berbicara bahasa Mandarin, atau karena memang senang belajar bahasa asing. Ada satu alasan belajar bahasa asing yang terdengar kurang lazim namun ternyata tidak sedikit yang mengalami, budaya popular atau pop culture.
Di era 1990-an, televisi tanah air dipenuhi oleh serial TV dan musik dari Hong Kong dan Tiongkok. Ramainya hiburan tanah air dengan tren yang dibawa dari Hong Kong dan Tiongkok ini membuat sebagian anak muda Indonesia memiliki keinginan untuk belajar bahasa Mandarin.
Kali ini, Squline ingin membawa kamu ke masa dua dekade lalu. Masa di mana budaya populer kita didominasi oleh serial televisi Mandarin. Apa saja serial TV itu? Simak artikel berikut.
Kera Sakti

Kera Sakti
Kera Sakti atau Journey To The West (bahasa Mandarin: 西游记—Xī Yóu Jì) adalah serial televisi yang berasal dari Hong Kong yang merupakan adaptasi dari novel karangan Wú Chéng’ēn (吴承恩) yang berjudul sama. Serial ini pertama ditayangkan oleh TVB Jade di Hong Kong pada bulan November 1996. Di Indonesia sendiri, Kera Sakti ditayangkan di saluran Indosiar pada akhir dekade 1990-an.
Serial ini berkisah tentang seorang pendeta yang hidup di era Dinasti Tang (618—907) bernama Tong (Tan Sanzang—唐三藏), yang harus melakukan ekspedisi ke langit barat (Asia Tengah dan India) bersama ketiga muridnya: Sun Go Kong (孫悟空—Sun Wukong), Tie Pat Kay ( 猪 八戒—Zhū Bājiè), dan Sam Cheng (沙悟淨—Shā Wùjìng).
Dalam ekspedisinya, Pendeta Tong dan ketiga muridnya harus membawa kitab suci dan harus melewati 14 musim panas dan dingin. Tak hanya itu, mereka juga harus menghadapi 81 kali bahaya dari siluman yang ingin menculik Pendeta Tong.
Serial ini mengajarkan kamu tentang kebaikan dan keburukan serta perilaku tidak menyerah dalam menghadapi tantangan. Tidak hanya itu, serial ini juga mengajari kamu tentang mitologi dari negeri Tiongkok.
Bagi kamu yang besar di era 1990-an, mungkin sangat suka dengan lagu temanya. Bisa jadi juga ini merupakan salah satu lagu yang mengajari kamu untuk nge-rap. Bahkan sampai saat ini pun Squline percaya kalau kamu masih ingat lagunya. Iya, kan?
Baca Juga: The Hungry Ghost Festival: How the Chinese Remembering the Death
Putri Huan Zhu

Putri Huan Zhu
Ini dia salah satu serial TV Mandarin yang paling ditunggu setiap sore, Putri Huan Zhu. Dalam bahasa Mandarin, serial ini disebut dengan Huánzhū Gégé (还珠格格) dan dalam bahasa Inggris disebut dengan My Fair Princess.
Berkisah tentang seorang gadis bernama Xia Ziwei (夏紫薇) yang hidup di masa Dinasti Qing. Ia bersama dengan pelayannya, Jinsuo (金瑣), pergi untuk menemui ayahnya di kekaisaran Beijing. Dalam perjalanannya, Xia Wei bertemu dengan Xiao Yanzi (小燕子), seorang gadis yatim piatu yang kemudian diangkat sebagai saudara oleh Xia Wei.
Perjalanan yang harus ditempuh Xia Ziwei, Jinsou, dan Xiao Yanzi tidaklah mudah. Banyak tantangan yang harus dihadapi. Belum lagi, ternyata ayah dari Xia Ziwei adalah Kaisar Qianlong (乾隆皇帝) sehingga beliau sangat sulit untuk ditemui.
Serial ini pertama kali ditayangkan pada 28 April 1998 hingga 25 Juni 1999 di saluran China Television dan untuk di Indonesia, Putri Huan Zhu tayang di saluran Indosiar. Serial ini ditonton begitu banyak orang sehinga ZhaoWei (赵薇), yang berperan sebagai Xiao Yanzi, mendapatkan ketenaran dalam waktu singkat hingga memenangkan Golden Eagle Awards untuk kategori pemeran wanita terbaik.
Baca Juga: Tips Mengingat Kosakata Bahasa Mandarin Baru
Kembalinya Pendekar Rajawali

Kembalinya Pendekar Rajawali
“Siapa yang mengubah hatiku
Siapa yang membuat kita satu
Selalu menyatu beban kecewa
Namun takkan ku kan berakhir”
Hayo, siapa yang menyanyikan potongan lirik di atas? Atau mungkin langsung terngiang suara indah dari Yuni Shara?
Kembalinya Pendekar Rajawali atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Return of The Condor Heroes dan dalam bahasa Mandarin disebut dengan Shén Diāo Xiá Lǚ (神雕侠侣). Berkisah tentang Yo Ko (杨过—Yáng Guò) dan kekasihnya yang bernama Bibi Long (小龙女—Xiaolongnü).
Pertama ditayangkan pada 31 Oktober 1983 di TVB Jade namun baru ditayangkan di Indonesia di awal dekade 1990-an. Sebenarnya ini adalah serial Hong Kong dan menggunakan bahasa Kanton sebagai bahasa pengantar di serial ini. Namun serial ini sangatlah tenar hingga ke negara-negara di luar Hong Kong dan Tiongkok Daratan.
Nah, dari beberapa serial Mandarin dan Hong Kong di atas, adakah yang membuat kamu ingin mempelajari bahasa Mandarin? Atau, kamu memiliki serial Mandarin lain yang membuatmu termotivasi untuk mempelajari kebudayaan Tiongkok?