
5 Tokoh Indonesia Ini Jenius dan Cakap dalam Berbagai Bahasa Asing
Setiap tanggal 10 November, rakyat Indonesia merayakan Hari Pahlawan Nasional sebagai wujud penghormatan kepada mereka yang telah berjuang untuk negara dan juga untuk mengenang pertempuran Surabaya. Hari Pahlawan Nasional memang bukan hari libur namun tetap diperingati setiap tahunnya.
Gelar pahlawan memang identik dengan mereka yang gugur di medan perang namun tidak selalu seperti itu. Banyak tokoh nasional yang mendapatkan gelar pahlawan nasional meskipun tidak secara langsung terjun berbaku hantam di medan perang. Mereka ada yang seorang aktivis, jurnalis, pendidik, bahkan negarawan.
Dari sekian banyak bahlawan nasional, tak sedikit pula di antara mereka yang cakap berbahasa asing. Siapa saja mereka? Simak artikel berikut! (dan Squline juga punya kejutan untuk kamu di dalam artikel ini.)
1. Haji Agus Salim

Haji Agus Salim
Haji Agus Salim lahir di Koto Gadang, Agam, Sumatera Barat pada 8 Oktober 1884 dengan nama Mashudul Haq. Beliau sempat bersekolah di Europeesche Lagere School (ELS) yang merupakan sekolah khusus anak-anak Eropa. Setelah itu beliau melanjutkan pendidikannya di Hoogere Burgerschool (HBS) dan menjadi lulusan terbaik se-Hindia Belanda.
Haji Agus Salim muda sempat bekerja untuk Konsulat Belanda di Jeddah, Arab Saudi. Pada tahun 1915, beliau terjun kedunia jurnalistik. Beliau cakap berbahasa Belanda, Inggris, Jerman, Prancis, Arab, Turki, dan Jepang. Dengan kemampuannya ini, ia menjadi Menteri Luar Negeri untuk Kabinet Sjahrir II dan III, Kabinet Amir Sjarifuddin, dan Kabinet Hatta.
2. HAMKA

Hamka
Prof. DR. H. Abdul Malik Karim Amrullah atau lebih dikenal sebagai Hamka adala seorang ulama dan sastrawan Indonesia yang lahir di Sungai Batang, Tanjung Raya, Agam, Sumatera Barat pada 17 Februari 1908. Tidak hanya sebagai seorang ulama dan sastrawan, Hamka juga merupakan seorang pengajar dan wartawan.
Hamka cakap berbahasa Arab sehingga beliau dapat meneliti karya-karya dari pujangga dan ulama besar dari Timur Tengah. Berkat kecakapannya berbahasa Arab, beliau juga dapat meneliti karya sastra Prancis, Inggris, dan Jerman.
Baca Juga: Short Japanese Lesson: Menanyakan dan Menjawab Kabar dalam Bahasa Jepang
3. R.M.P. Sosrokartono

R.M.P. Sosrokartono
Raden Mas Panji Sosrokartono atau R.M.P. Sosrokartono adalah seorang wartawan Perang Dunia I, penerjemah, dokter, dan cendikiawan. Lahir di Pelemkerep, Mayong, Jepara pada 10 April 1877. R.M.P. Sosrokartono adalah kakak kandung dari R.A. Kartini dan yang menginspirasi Kartini untuk mengemansipasi wanita.
Beliau merupakan salah satu tokoh Indonesia yang jenius sehingga ia diberi julukan “Si Jenius dari Timur” dan “De Javanese Prins”. Sebagai seorang penerjemah, beliau cakap dalam 24 bahasa asing dan 10 bahasa daerah di Nusantara.
Pada tahun 1919-1921, R.M.P. Sosrokartono menjabat sebagai kepala penerjemah untuk semua bahasa yang digunakan di Liga Bangsa-Bangsa (LBB). Dengan kemampuannya yang cakap dalam berbagai bahasa, beliau dapat mengalahkan para polyglot dari Eropa dan Amerika sehingga ia dapat meraih posisi tersebut di LBB.
4. Roehana Koeddoes

Roehana Koeddoes
Roehana Koeddoes lahir di Koto Gadang, Agam, Sumatera Barat pada 20 Desember 1884. Beliau adalah wartawan Indonesia yang mendirikan surat kabar pertama di Indonesia. Roehana memiliki komitmen yang sangat kuat pada pendidikan kaum perempuan.
Beliau tidak mendapatkan pendidikan secara formal namun rajin belajar dengan ayahnya, Mohamad Rasjad Maharadja Soetan yang merupakan seorang pegawai pemerintah Belanda. Di usia yang sangat belia, Roehana sudah dapat menulis dan membaca. Beliau pun cakap dalam berbahasa Arab dan Belanda juga fasih dalam abjad Arab, Latin, dan Arab-Melayu.
Baca Juga: 15 Contoh Teks Perkenalan dalam Bahasa Jepang
5. Ir.H. Soekarno

Soekarno
Dilahirkan dengan nama Koesno Sosrodihardjo, namun di usia sebelas tahun, namanya diubah menjadi Soekarno oleh ayahnya karena sering sakit. Soekarno atau biasa dipanggil dengan sebutan Bung Karno adalah presiden pertama Republik Indonesia yang menjabat dari tahun 1945 hingga 1967.
Beliau merupakan salah satu orator hebat yang cakap berbahasa Jawa, Sunda, Bali, Arab, Inggris, Jepang, Belanda, Jerman, dan Prancis. Ketika muda, ia belajar bahasa Jeman, Inggris, Prancis, Jepang, dan Arab di HBS (Hogere, Burgerchool).
Banyak yang tidak mengetahui bahwa Bung Karno memiliki kemampuan ingatan fotografik (Eidetic memory)—kemampuan untuk mengingat sesuatu dengan jelas tanpa menggunakan metode mengingat—dan merupakan seseorang yang masuk dalam kategori jenius sehingga mudah baginya untuk mempelajari bahasa asing hingga fasih.

Promo Hari Pahlawan
Nah, itu dia 5 tokoh Indonesia yang dapat bercakap dalam beberapa bahasa asing. Kamu juga bisa seperti mereka karena Squline akan membantumu dengan senang hati. Untuk membantu kamu dalam belajar bahasa Inggris, Mandarin, dan Jepang, Squline memberikan DISKON SPESIAL HARI PAHLAWAN sebesar 10% tapi karena Squline baik hati jadi ditambah 10% lagi. 10% + 10%, MANTAP KAN?
Diskonnya berlaku dari tanggal 8-11 November 2018. Jadi, untuk bisa seperti kelima tokoh di atas itu sangat mungkin asal kamu mau belajar.
Sampai bertemu di kelas! Be Smart Your Way!